Pada era digital seperti saat ini, pasar online semakin marak di seluruh penjuru dunia. Dengan pola komunikasi dan jangkauan pemarasan yang semakin mudah dan cepat turut mendorong pesatnya peningkatan pasar online. Peningkatan pasar online yang semakin cepat juga turut mendong perkembangan lain dari berbagai sisi pendukungnya. Salah satunya adalah jasa pengiriman barang. Di mana setiap waktunya, semakin banyak ekspedisi yang menawarkan berbagai pilihan jasa pengiriman, mulai dari harga yang rendah hingga tinggi.
Setiap ekspedisi memiliki aturan tersendiri dalam berbagai jenis pengiriman barang yang disediakannya. Meski demikian, terdapat dua sistem transportasi yang umum dalam rantai pengiriman barang dan penting diketahui oleh para konsumen. Dua sistem transportasi tersebut dikenal dengan istilah Less Than Truckload (LTL) dan Full Truckload (FTL).
LTL dan FTL merupakan dua istilah yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perbedaan sistem pada kedua istilah tersebut pun menjadi salah satu penyebab adanya perbedaan harga pengiriman barang meski dengan tujuan yang sama.
Lalu, apa yang dimaksude dengan LTL dan FTL? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut ya.
Less Than Truckload (LTL)
Less Than Truckload (LTL) merupakan salah satu istilah dalam sistem pengiriman barang dengan melakukan penggabungan barang yang akan dikirimkan oleh banyak pelanggan. Artinya, barang yang dikirim oleh pelanggan atau konsumen disatukan dalam suatu armada pengiriman barang dengan wilayah tujuan yang sama.
Jenis pengiriman barang dengan sistem LTL ini memiliki beberapa kelebihannya, yaitu:
- Hemat biaya
Biaya pengiriman barang dengan sistem LTL cenderung lebih hemat. Hal tersebut disebabkan biaya yang dikeluarkan untuk mengirim suatu barang disesuaikan dengan jumlah barang, ukuran ataupun dimensi dari barang tersebut. Sementara itu, biaya transportasi dibagi dengan konsumen lain, tidak dibebankan pada satu pengirim saja.
- Sistem pengiriman LTL cocok digunakan untuk pengiriman barang dalam jumlah kecil.
Pengiriman dengan sistem LTL ini menjadi pilihan yang tepat untuk bisnis kecil dan berkembang, bahkan untuk pengiriman pribadi. Hal tersebut disebabkan jumlah pengiriman konsumen pada kelompok ini cenderung dalam jumlah kecil. Dengan jenis pengiriman LTL, biaya transportasi akan dibagi dengan konsumen lain sehingga biayanya menjadi lebih rendah dan terjangkau.
Di samping itu, pengiriman dengan sistem LTL pun memiliki kekurangan. Berikut beberapa kekurangan dari sistem LTL.
- Risiko kerusakan pada barang lebih tinggi sebab seringnya proses bongkar muat barang.
- Pengiriman menjadi lebih lama sebab harus mengirim ke banyak tempat sesuai tujuan pada wilayah yang sama.
Pengiriman barang dengan sistem LTL ini lebih banyak memakan waktu. Hal tersebut disebabkan oleh pola kerja dari sistem pengiriman barang LTL. Di mana barang yang dikirim tidak langsung dibawa ke tempat tujuan. Barang perlu melalui beberapa titik pemberhentian.
Pemberhentian barang tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyortir barang yang akan dikirim sesuai dengan tempat tujuannya. Dengan begitu, proses bongkar muat barang pun menjadi berulang kali dilakukan. Saat angkutan barang berada di suatu wilayah, baik provinsi, kota atau kabupatan maupun lainnya, barang akan dibongkar. Barang yang bertuuan di wilayah tersebut akan dikeluarkan, sedangkan barang yang bertujuan wilayah lainnya akan kembali dimuat ke dalam angkutan.
Setelah itu, barang yang telah dibongkar atau diturunkan akan kembali disortir sesuai dengan pembagian distribusi pengiriman barang di wilayah tersebut. Proses pengiriman barang dengan sistem LTL cenderung lebih rumit, di mana bangkar muat barang dilakukan secara berulang-ulang sebelum sampai pada tempat tujuan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pengiriman barang dengan sistem LTL memakan waktu yang lebih lama. Hal tersebut tidak lepas dari pola pengiriman barang yang dilakukan dengan menggabungkan banyak barang dari konsumen dengan beragam tempat tujuan.
Full Truckload (FTL)
Full truckload atau FTL merupakan istilah yang merujuk pada sistem pengiriman barang yang dilakukan menggunakan truk dan milik perorangan ataupun satu perusahaan. Artinya, barang dimuat di dalam truk adalah barang eksklusif atau milik satu konsumen saja. Di mana pengiriman tersebut lebih bersifat sewa. Lebih jelasnya, barang yang dikirim hanyalah milik dari seorang konsumen atau perusahaan, tanpa adanya barang milik konsumen lain.
Jenis pengiriman barang dengan sistem FTL lebih cocok digunakan untuk proses distribusi produk suatu perusahaan. Di mana proses tersebut menuntut waktu pengiriman yang cepat dan minim risiko kerusakan.
Seperti halnya LTL, pengiriman dengan sistem FTL pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem FTL (Full Truckload).
Kelebihan FTL
- Lebih efektif untuk pengiriman barang dalam jumlah banyak.
- Keamanan barang lebih mudah untuk dipantau.
- Risiko kerusakan barang lebih minim sebab hanya milik seorang konsumen saja.
- Pengiriman barang menjadi lebih cepat dibandingkan pengiriman barang dengan sistem LTL (less than truck load).
Kekurangan FTL
Seperti halnya LTL, pengiriman barang dengan sistem FTL pun tentunya memiliki kekurangan. Meski demikian, kekurangan tersebut jauh lebih sedikit, yaitu biaya pengiriman yang tinggi dan mahal. Hal tersebut disebabkan biaya transportasi yang bebankan hanya pada satu konsumen.
Pengiriman dengan sistem FTL ini memiliki waktu pengiriman yang lebih cepat dibandingkan dengan sistem LTL. Hal tersebut disebabkan sistem FTL menjalankan pola pengiriman dari titik ke titik. Artinya, barang akan dikirim langsung dari tempat muat barang langsung ke tempat tujuan, tidak melalui tempat pemberhentian barang lain.
Less Than Truckload (LTL) dan Full Truckload (FTL) termasuk dua istilah penting dalam proses pengiriman barang pada jasa ekspedisi. Umumnya, keduanya digunakan untuk layanan pengiriman barang yang menggunakan jalur darat.
Di samping itu, penerapan layanan dan pola pengiriman barang dari kedua istilah tersebut, menjadi salah satu penyebab perbedaan harga pengiriman barang. Tidak hanya itu, pola kerja yang berbeda tersebut pun menyebabkan adanya perbedaan besar kecilnya risiko kerusakan dan keamanan barang yang dikirim.
Begitulah penjelasan dari istilah Less Than Truckload (LTL) dan Full Truckload (FTL). Dengan mengetahui perbedaan dari kedua istilah tersebut, konsumen dapat memilih jenis pengiriman mana yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Umumnya, untuk pengiriman skala kecil, sistem LTL menjadi lebih cocok untuk dipilih. Sementara itu, sistem FTL lebih cocok untuk dipilih untuk pengiriman skala besar dan bersifat massal.